10 Februari 2008

SERANGAN BALIK ADENIUM DI TAHUN 2008


Rabu, 16-Januari-2008 - Caudex–caudex Arabicum original dari Yaman bernilai miliaran rupiah sudah didatangkan oleh Socotra Garden ke negeri ini. Awal tahun 2008 Godong Ijo juga akan meluncurkan varian bunga adenium terbaru. Sementara itu PPADI segera akan menata struktur pengurus pusat yang tertunda saat Munas di Jogya. Sedangkan seniman I Gede Merta semakin banyak menghasilkan karya adenium unik yang sensasional dan imajinatif.

Fenomena di atas menggambarkan pasar adenium bakal menggeliat lagi setelah pamornya merosot tergeser Aglonema dan Anthurium dalam tahun-tahun terakhir ini.

Diakui oleh Nizam ketua PPADI Jatim sejak kedua jenis tanaman hias tersebut booming, tingkat penjualan adenium merosot. Namun secara umum harga masih bisa bertahan, meski ada beberapa pedagang melakukan banting harga khususnya di pameran. Hal itu mereka lakukan karena kepanikan yang tidak siap menghadapi gejolak pasar dan tidak punya kiat menjual dengan baik.

Merosotnya perdagangan adenium di pasaran harus disikapi secara professional. Bukan malah putus asa dengan cara mengobral murah, yang penting laku. Pola berdagang seperti itu justru membuat image adenium tidak menjadi suatu tanaman yang bisa mendongkrak prestise pemiliknya. Para pelaku bisnis dan praktisi serta elemen lain pecinta adenium harus lebih berani melakukan gebrakan pasar agar adenium kembali semarak.

Seperti yang dilakukan Godong Ijo yang rutin dua kali dalam setahun mengeluarkan varian bunga baru adenium yang meluncur di pasaran. Yang lebih heboh lagi menjelang akhir tahun 2006, yaitu Neli Hasan dari Socotra Garden Tangerang mendatangkan arabicum original berbonggol gede langsung dari negeri Yaman dengan menghabiskan dana miliaran rupiah.

Sontak kedatangan Si Ratu Gurun ini menjadi perbincangan menarik di kalangan pecinta dan kolektor adenium. Langkah Neli Hasan tak berhenti sebatas mendatangkan lalu ‘menyimpan’ di nurserynya yang berada di kawasan Cipandah Tangerang Banten. Ia pun menampilkan caudex – caudex Arabicum tersebut pada pameran Agro Expo di halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta November lalu.

Penampilan Si Ratu Gurun yang dipajang satu deretan dengan adenium berbentuk unik karya I Gede Merta seniman dari Bali menjadi perhatian pengunjung. Berbagai komentar bernada heran dan kagum terlontar dari pengunjung yang melihat wujud sebenarnya arabicum yang pernah mereka lihat pada media cetak maupun beberapa website melalui internet.

Lebih menghebohkan lagi ketika Neli Hasan melepas salah satu di antara arabicum Yaman yang kini dibandrol puluhan hingga ratusan juta rupiah sebagai bahan demo menjadi kreasi unik oleh I Gede Merta.

Cara yang dilakukan Neli Hasan, kata Nizam sangat bermanfaat menambah pengetahuan para penggemar adenium. Mereka bisa melihat langsung wujud arabicum asli yang diusung dari habitatnya di Yaman. Sebuah gebrakan yang luar biasa dan patut diacungi jempol.

Sedangkan Chandra Gunawan sebagai pelaku bisnis tanaman hias yang fokus terhadap adenium juga tak mau berdiam diri melihat kenyataan pasar adenium merosot.

Ir Slamet Budiarto Manager Operasional Godong Ijo saat ditemui di kebun Sawangan, Depok menjelaskan tetap akan meluncurkan varian bunga baru agar pasar tetap bergairah. “Secara umum seorang penghobi tidak akan puas dan berhenti sebatas apa yang sudah dikoleksi, apabila ada yang baru, keinginan memiliki cukup tinggi," ujar Slamet.

"Fenomena itu kita tangkap sebagai peluang bisnis sehingga kami selalu berinovasi mengeluarkan produk terbaru. Selama ini sudah rutin kita lakukan dua kali dalam setahun.Dan hasilnya sebagian besar booming di pasar seperti Yelo yang sempat kami bikin sayembara berhadiah mobil. Karena semula kami tidak percaya kalau ada bunga adenium berwarna Yelo,” tambah Slamet.

Dengan cara yang dilakukan Godong Ijo, kenyataan di pasar adenium terkoneksi bergairah. “Memang munculnya varian Yelo di pasaran sempat menggairahkan perdagangan adenium,” kata Nizam yang mendampingi majalah Kembang berkunjung ke Godong Ijo.

Gebrakan I Gede Merta dengan karya - karya adenium uniknya turut pula menghebohkan pecinta seni adenium dan masyarakat umum. Hal itu terlihat ketika ia diundang panitia Agro Expo untuk memamerkan hasil karyanya sekaligus demo membuat adenium unik di lokasi pameran. Sorotan pengunjung tak lepas dari deretan adenium dengan beragam bentuk unik hasil karya seniman asal Bali itu.

“Ternyata bagus juga kalau batang adenium di otak- atik oleh tangan seorang seniman. Harganya pasti mahal,” kata seorang pengunjung berbicara kepada temannya sambil menunjuk adenium unik yang tertulis tema ‘Petua’.

Baragam bentuk adenium unik karya I Gede Merta maupun seniman adenium lainnya bisa menjadi inspirasi berkreasi bagi penggemar Si Ratu Daun dalam mengapresiasikan seni. Juga membuktikan potensi adenium tidak sempit. Banyak ruang yang bisa dinikmati dari adenium oleh semua kalangan. Mulai penghobi rumahan hingga kolektor, pelaku usaha yang terkait dengan tanaman hias, juga akademis serta elemen lainnya.

PPADI selaku wadah komunitas adenium, secara moral turut memikirkan kelangsungan pasar adenium kembali bergairah. Action jangka pendek, kata Nizam adalah penataan struktur pengurus pusat yang sebelumnya sudah dibahas dalam Munas di Jogya namun penerapannya tertunda karena ketua terpilih mengundurkan diri.

“Dalam waktu dekat mungkin bulan Januari akan kita bahas sekaligus mengundang semua peminpin media hobi untuk duduk bersama membahas adenium kedepannya. Program berikutnya akan menggelar kontes secara berseri di beberapa kota di Indonesia,” papar pemilik Bonggol Emas Nursery yang mengkoleksi banyak adenium bonggol emas. (Majalah Kembang Ed 06 - yogie0
http://langitlangit.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=133

Tidak ada komentar: