10 Februari 2008

KELADI HIAS, DIRAMAL BAKAL DICARI DI TAHUN 2008?

Jumat, 01-Februari-2008 - Keladi sebagai tanaman hias yang menampilkan keindahan pada daunnya seakan tidak mau meninggalkan momen pameran tanaman hias yang gencar diselenggarakan di negeri ini. Meski belum jadi primadona, beragam jenis dan corak yang indah sudah dapat dijumpai di beberapa stan. Harga jual pun perlahan naik, khususnya yang belum banyak beredar di pasaran. Ada yang meramal, keluarga caladium bakal turut meramaikan bursa tanaman hias tahun 2008.

Ramalan itu bukannya tanpa dasar. Indikasi itu nampak dari penjualan di tingkat pedagang yang mengaku omzet penjualan tanaman keladinya terus meningkat. Senthe Garden Mergayu Tulungagung Jawa Timur, misalnya, mengaku mulai kebanjiran pesanan hingga ke luar Jawa.

“Setiap kali kami tampil di pameran dengan menawarkan jenis dan corak keladi yang baru, kontan mendapat respon bagus. Mereka berburu yang baru untuk menambah koleksi yang belum dimiliki. Setidaknya 30 pot terjual setiap hari belum termasuk stan kami di Tulungagung,” ujar Mustofa dari Senthe Garden menggambarkan arus perdagangan keladi di tempatnya.

Di pameran Banjarmasin Lautan Bunga 2007 perdagangan keladi juga cukup lumayan. Menurut Ijas Flower yang sehari–hari membuka kios bunga di jalan A Yani Pal 4 Banjarmasin Kalsel, keladi yang dijual di sini sebagian besar kiriman dari Jawa. “Keladi Liliput rumpun kami jual Rp 30.000 per pot,” ujarnya.

Di Agro Expo di TMII Jakarta, idemdito. Bedanya yang lebih laku di TMII justru keladi jenis lokal. Dedeng pemilik kios di daerah Ciapus mengatakan keladi lokal jenis tertentu lebih banyak diburu.

Beberapa keladi yang tampil di pemeran umumnya cantik dan indah serta dari jenis-jenis yang jarang ada di pasaran. Hal ini membuat harga jenis tersebut menjadi tinggi. Satu pot keladi berdaun minimal 4 dibandrol Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pameran yang ada, jenis keladi yang tergolong laris adalah jenis Thai Beauty, Batik, Keris, Lance Whorston, Batura, White Christmast hingga Pink Beauty. Si mungil Liliput dengan corak daun yang menawan juga memikat hati.

Penyebab keladi laris, menurut Imron, dari Creatiflora Nursery, Gresik, Jawa Timur, karena tanaman ini sudah dikenal lama oleh penghobi tanaman. Apalagi jenis dan corak yang ada sekarang lebih beragam. Bahkan menurutnya, kalau Anda adalah penghobi tanaman sejati dipastikan akan tertarik jika melihat keindahan keladi.

Belakangan memang banyak penggemar keladi hias. Lily yang tinggal di kawasan Darmo Indah, Surabaya, misalnya dan Kiki, yang tinggal di Rungkut. Bahkan Kiki dulunya adalah pecinta anggrek. "Meski harganya mahal, saya terpikat oleh kecantikannya," kata Kiki.

Lily yang tadi juga mengakui keladi memang indah. Namun menurutnya banyak orang takut memeliharanya karena ada informasi bahwa keladi gampang mati dan tidak tahan hidup di daerah panas seperti Surabaya. “Pendapat seperti itu sebenarnya kurang tepat. Selama tanaman itu diletak kan di teras dengan sirkulasi udara cukup sejuk pasti aman-aman saja,” ujar wanita berpostur imut itu.

– Majalah Kembang/yogie
http://langitlangit.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=146

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah, yg bener mazzz, kalo yg kay' gini banyak banget di halaman rumah saya....

Sebel ngeliatnya, ternyata dicari orang yaa...

Bisa sampe berapa harganya mazz.. ?

Anonim mengatakan...

wah.. klo bener keladi tahun 2008 ini akan bersinar... bagus dech..

soalnya emang lagi doyan ngumpulin jenis2 keladi.... daripada ngumpulin jenis2 aglaonema/anthurium yang ga kuat meliharanya.... n tentunya harganya juga... sementara keladi bisa didapat dengan mudah n murah... hehehe....

keladi ini coraknya bagus2, apalagi klo sampai subur dengan jumlah daun lebih dari 5.

ternyata diselidik2, macam coraknya keladi bisa sampai puluhan... wah, klo bisa ngumpulin semua jenis keladi... mantabb...