27 Maret 2008

Sama-sama Untung


Oleh trubusid - Senin, 03 Maret 2008

Rumah tanam di lahan 2.000 m2 di Sawangan, Depok, Jawa Barat, itu disesaki 25.000 pot aglaonema. Dari sanalah 4.500- 6.000 pot anakan dikirim ke berbagai daerah di tanahair setiap bulan. Dengan harga jual Rp75.000- Rp150.000/ pot, Ukay Saputra-sang pemilik-meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Ukay memang sengaja membudidayakan jenis-jenis aglaonema berharga murah. 'Pasarnya sangat luas. Saat ini konsumen menginginkan tanaman hias yang cantik dan harganya terjangkau,' katanya. Jenis-jenis seperti pride of sumatera, green legacy, butterfly, dan lady valentine, laris manis di pasaran. Di saat pamor aglaonema meredup tergilas anthurium pada 2007, permintaan aglaonema ke tangan Ukay tetap kencang. Minimal ia menjual 1.500-2.000 pot/bulan.

Namun, bukan berarti jenis-jenis mahal mandek di pasaran. Pada Januari 2008, Tirto Gunawan alias Wiwi menjual 40 pot legacy dengan harga Rp600.000/pot. Widuri siap kontes pun ia lepas dengan harga Rp125-juta. Meski jumlah tanaman yang terjual lebih sedikit dibandingkan Ukay, toh omzet yang diperoleh tak kalah fantastis. Total Rp149-juta. Itulah sebabnya Wiwi tetap membudidayakan jenis-jenis eksklusif.

Usaha budidaya aglaonema jenis-jenis murah maupun mahal sama-sama menjanjikan keuntungan tinggi. 'Tergantung jumlah modal yang dimiliki,' kata Wiwi. Bila membudidayakan jenis-jenis eksklusif perlu modal besar karena harga indukan mahal dan rumah tanam dilengkapi pengaman. 'Tapi tidak memerlukan lahan luas,'ujarnya. Berikut pertimbangan usaha untuk beberapa jenis aglaonema berdasarkan tingkat harga.

Analisis Usaha Aglaonema Jenis Eksklusif
(Studi Kasus Tirto Gunawan, Jakarta Barat)
Asumsi:

  • Jenis aglaonema yang diusahakan adalah tiara.
  • Jangka waktu pengusahaan 1 tahun.
  • Setiap indukan menghasilkan 4 anakan/tahun.
  • Luas lahan usaha 60 m2.
  • Lahan adalah milik sendiri di halaman rumah.
  • Masa ekonomis rumah tanam dan rak 10 tahun.
  • Harga jual tiara Rp3.000.000/tanaman berdaun 3-4 helai.

Kesimpulan:
Bila membudidayakan tiara, pekebun memperoleh laba bila menjual lebih dari 6 tanaman/tahun dengan harga jual Rp3.000.000/tanaman. Bila skala produksi mencapai 200 tanaman/tahun, pekebun memperoleh laba bila menjual dengan harga lebih dari Rp78.950/tanaman. Jika pekebun menjual 200 tiara/tahun dengan harga jual Rp3.000.000/ tanaman, biaya investasi akan kembali dalam kurun 11 bulan.

Analisi Usaha Aglaonema Kelas Menengah
(Studi Kasus Handry Chuhairy, Hans Garden, Tangerang)
Asumsi:

  • Jenis aglaonema yang diusahakan adalah venus.
  • Jangka waktu pengusahaan 1 tahun.
  • Setiap indukan menghasilkan 4 anakan/tahun.
  • Luas lahan usaha 100 m2.
  • Lahan adalah milik sendiri di halaman rumah.
  • Masa ekonomis rumah tanam 10 tahun.
  • Harga jual venus Rp300.000/tanaman berdaun 5-6 helai.

Kesimpulan:
Pekebun venus, memperoleh laba bila menjual lebih dari 73 tanaman/tahun dengan harga jual Rp300.000/tanaman. Bila skala produksi mencapai 1.000 tanaman/tahun, pekebun memperoleh laba bila menjual dengan harga lebih dari Rp21.790/tanaman. Jika pekebun menjual 1.000 venus/tahun dengan harga jual Rp300.000/tanaman, biaya investasi akan kembali dalam kurun 9 bulan.

Analisis Usaha Aglaonema Jenis Murah
(Studi Kasus Ukay Saputra, Rawabelong, Jakarta Barat)
Asumsi:

  • Jenis aglaonema yang diusahakan adalah pride of sumatera.
  • Jangka waktu pengusahaan 1 tahun.
  • Setiap indukan menghasilkan 4 anakan/tahun.
  • Luas lahan usaha 100 m2.
  • Lahan adalah milik sendiri di halaman rumah.
  • Masa ekonomis rumah tanam 10 tahun.
  • Harga jual pride of sumatera Rp100.000/tanaman berdaun 5-6 helai.

Kesimpulan:
Pekebun pride of sumatera, memperoleh laba bila menjual lebih dari 223 tanaman/tahun dengan harga jual Rp100.000/tanaman. Bila skala produksi mencapai 1.000 tanaman/tahun, pekebun memperoleh laba bila menjual dengan harga lebih dari Rp22.290/tanaman. Jika pekebun menjual 1.000 pride of sumatera/tahun dengan harga jual Rp100.000/tanaman, biaya investasi akan kembali dalam kurun 14 bulan.
(Imam Wiguna)

http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=1209

2 komentar:

Anonim mengatakan...

oi je suis brésilien. Il excuse mais je ne m'ai pas compris qu'idiome tu utilisez, ai essayé ai traduit dans google mais je n'ai pas donné compte, excuse. Il va être un plaisir de connaître des personnes d'autres lieux. j'ai demandé que je traduisais de Portugais pour Français.

Terekam mengatakan...


It's Another great article from you. Imagine what it would look like in the form of a clothes, puzzle and calendar.
Thanks