03 Desember 2007

Anthurium Pendatang dari Negeri Seberang


Oleh trubuson - Sabtu, 01 Desember 2007

Imigran asal Filipina itu akhirnya tiba di kawasan Kaliurang, Yogyakarta, pada akhir September 2007. Dengan 4 daun berbentuk seperti gunungan pada pentas wayang, penampilannya beda dengan 'saudara-saudaranya' yang ada di Indonesia. Kini, Anthurium ramonii-pendatang itu-tengah memulihkan diri di dinginnya udara Kaliurang.

Anthurium ramonii tidak sendiri. Sebulan berselang, 2 pot Anthurium weberbourii dan sepot A. longifolia menemani. Dua jenis terakhir juga didatangkan dari negeri tetangga. 'Ini spesies-spesies dari Filipina,' tutur Aris Budiman, si empunya tanaman. Spesies longifolia-seperti namanya-berdaun lanset dan memanjang. Penampilannya mirip bilah-bilah pedang berwarna hijau. Sementara bentuk daun weberbourii mirip keris, tapi bagian pangkalnya lebar.

Nun di Sawangan, Depok, pendatang asal Filipina juga hadir di nurseri Hara milik Ricky Hadimulya. Jenisnya sudah lazim dikenal: anthurium wave of love. Namun, gelombang cinta asal negeri bekas jajahan Spanyol itu gelombang daunnya lebih besar-besar. Daunnya pun lebih tipis. Sosoknya berbeda jelas dengan wave of love asal Amerika Serikat yang juga ada di kebun itu. Gelombang negeri Paman Sam rapat, teksturnya keras.

Sepintas, penampilan gelombang cinta filipina itu mirip dengan anthurium koleksi Arifin Sobirin di Batam, Kepulauan Riau. Dari sosoknya, anggota famili Araceae yang disebut terakhir diduga varian gelombang cinta, tapi riaknya besar-besar dan jarang. Arifin mendapatkannya dari Malaysia. Bersamaan dengan itu, datang juga gelombang cinta bertangkai panjang.

Bill raksasa

Bukan tanpa alasan bila banyak hobiis dan pekebun mendatangkan kerabat aglaonema itu dari mancanegara. Sejatinya, anthurium asli Amerika Selatan. Anthos oura itu lantas menyebar ke berbagai negara termasuk negara-negara Asia. Di Kolombo, Sri Lanka, Rosy Nur Apriyanti, wartawan Trubus, melihat berpot-pot anthurium di halaman rumah Athula Kumara Silva. Salah satu koleksi istimewa pengusaha jual-beli mobil itu, induk wave of love dengan 5 spadik menjelang matang. Panjang daunnya membentuk tajuk selebar 2 m.

Sejak 1980-an, banyak hobiis dan pekebun yang mendatangkan anthurium ke tanahair. Kini saat anthurium naik daun, jenis-jenis hasil introduksi jadi incaran. Chandra Gunawan memboyong anthurium big bill dari Miami, Florida, Amerika Serikat. Dari namanya sudah bisa diduga, bunga ekor itu berukuran besar.

Pohon induknya Chandra lihat 7 tahun lalu di Miami. Waktu itu panjang daun mencapai 1 m. Saat ini-dari foto yang ditunjukkan Chandra kepada Kiki Rizkika, wartawan Trubus, daun induk big bill sepanjang 2 m. Daunnya lemas dan menjuntai sehingga sang empunya memajang di atas penyangga setinggi 3 m. 'Ini satu-satunya yang ada di Amerika,' tutur Chandra. Anthos oura itu diduga hasil silangan A. cubense dengan jenis lain. Untuk sementara big bill yang bisa ditemui di tanahair hanya anakan asal biji berdaun 5-8 helai.

Di Jakarta Selatan, Bambang S Tjahjono mengoleksi anthurium marble queen, noname variegata, dan pucuk pink asal Thailand. Bambang mendapatkannya 5 bulan silam waktu menyambangi nurseri-nurseri di negeri Siam. Anthurium yang disebut pertama, berbercak putih di seluruh daun. Daunnya berbentuk oval. Di tanahair ada juga laceleaf berjuluk marble queen, tapi daunnya bergelombang dan lebil panjang. Noname variegata belang-belang hijau putih seperti marble queen tapi daunnya memanjang. Sementara pucuk pink disebut begitu karena daun mudanya berwarna merah muda.

Toh, bukan berarti koleksi hobiis tanahair kalah elok. Di Kaliurang, Yogyakarta, Nesia Artdiyasa, wartawan Trubus, mengabadikan A. jenmanii sultan milik Joe Kok Siong. Si empunya mendapatkan raja daun hias itu 6 tahun lalu saat berdaun 5 helai. Saat ini diperkirakan umur tanaman 14 tahun dengan 3 tongkol. Daunnya tebal dengan permukaan bergelombang dan tepi mengeriting. Tangkai daun pendek sehingga penampilan tanaman terlihat kompak. Namun, pertumbuhan daun lambat.

Di Jakarta, pasangan H Aldrin Siby dan Hj Netty Itawatty Siby memiliki anthurium unik. Disebut unik lantaran daun kerabat caladium itu bisa mengeluarkan air-mirip dengan anthurium airmata bunda koleksi hobiis asal Jawa Tengah. Daun bunga ekor koleksi pasangan Siby biasanya mengeluarkan air pada sore hingga tengah malam dan dini hingga pagi hari.

Unik

Penampilan unik dan apik anggota famili Araceae milik para kolektor pun tersaji di ajang kontes anthurium pada Trubus Agro Expo 2007. Sebut saja misalnya jenmanii mini milik nurseri Gading. Daunnya yang seukuran daun belimbing membentuk formasi mengeliling dan rapat sehingga tajuknya terlihat kompak seperti pagoda.

Tajuk kompak juga jadi daya tarik koleksi Achun Owen di Tangerang. Jenmanii ukuran remaja itu daunnya mengeriting dan menumpuk. Sementara jenmanii milik Mohawari elok dengan bentuk seperti tanduk dan mengkilap. Pantas si empunya menjuluki dengan nama tanduk lilin.

Yang tak kalah unik, hookeri mutasi milik Linda. Salah satu daunnya berbentuk tombak tercabik. Sosoknya gagah dengan arah menjulang ke langit. Sementara wave of love koleksi Cecep Purnama unik karena susunan daunnya bertingkat membentuk 4 penjuru mata angin. (Evy Syariefa/Peliput: Kiki Rizkika, Nesia Artdyasa, dan Rosy Nur Apriyanti)

http://www.trubus-online.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=132

Tidak ada komentar: