12 November 2007

Anthurium Diburu Pencinta Tanaman Hias

(Padang Expres) Di Kota Padang tanaman hias belum terlalu mendapat tempat di hati masyarakat. Namun dengan kegigihan yang patut diacungkan jempol, Dra. Hj. Kamila Latif, MS mampu memperkenalkan sejumlah tanaman hias, kepada masyarakat. Terbukti, saat ini konsumen membanjiri kios kecil yang diberinya label Vanda Harris Nursery.

”Usaha ini saya rintis bersama suami saya sejak tahun 1978. pada awalnya hanya sebagai hobi, tapi karena banyak yang berminat dengan tanaman yang saya koleksi, makanya saya beranikan diri membuka kios kecil-kecilan,” tutur Kamila saat Padang Ekspres mengunjunginya, kemarin. Kamila menjelaskan, saat ini ada sebuah bunga indah yang sedang naik daun dipasaran, namanya Anthurium.

Dengan berbagai jenis yang memukau, bunga ini rela dibeli dengan harga sampai puluhan juta oleh penikmat tanaman hias. Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium. Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa.

Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja. Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong. Di alam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.

Perbanyakan

Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek). Tahap pertama, dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji). Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga yaitu bunga jantandan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.

Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut dikupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian di tabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.Tahap kedua yaitu dengan cara vegetatif (stek). yang mempunyai 2 cara masing-masing cara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Untuk cara stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 - 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah di potong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

Media Tumbuh

Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

Penyiapan Pot

Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot.

Pemeliharaan

Tentang pemeliharaan menurut Kamila, cara pemeliharaan Anthurium tak jauh berbeda dengan tanaman hias lain. Tapi, untuk pertumbuhan cepat anthurium, dibutuhkan media tanaman dengan menggunakan oplosan pakis dan pupuk kandang dengan perbandingan 4 : 1: 4 untuk pakis dan 1 untuk pupuk kandang. Pemupukan juga dilakukan secara rutin, dengan tenggang waktu yang lama yakni setiap 3 bulan. Tujuannya agar tanaman tidak cepat tinggi, tapi daun-daunnya yang semakin melebar, besar dan kuat.

Pupuk yang digunakan adalah dekastar dengan dosis 10 gram per pot. Pupuk organik juga perlu diberikan misalnya : Super ACL dengan dosis 2 cc per litter air dalam kurun waktu seminggu sekali. Untuk menyiram anthurium cukup 2 atau 3 hari sekali. Pada tahun 2003 lalu Kamila mulai membudidayakan Anthurium, modal awal Karmila hanya Rp25.000 mulai dari pembibitan yang sudah bisa dijual dengan harga Rp4.000/bibit. Dan mulai dua bulan yang lalu, permintaan akan tanaman ini meningkat drastis, dan Kamilapun mulai serius membudidayakannya. Dengan biaya pemeliharaan selama kurang lebih empat bulan sekitar Rp 500.000, Kamila bias menjual satu pot Anthurium mulai dari harga Rp75.000 sampai Rp10 juta, tergantung tongkol yang dimiliki serta keunikan bentuk daunnya.

”Bayangkan saja, dari Rp25.000 saja, saya bisa menjual satu pot Anhturium dengan harga jutaan. Tapi dengan syarat, pemeliharaan dan perawatannya benar-benar pas, sehingga didapatkan Anthurium bernilai jual tinggi,” terang Karmila seraya memberikan pupuk N,P,K dengan N dosis tinggi pada setiap bunga Anhturium yang dimilikinya. Sedangkan jenis yang sedang popular, Karmila menyebutkan beberapa nama yaitu Anthurium Varigata, Anthurium Wave of love, Anthurium Keris, Anthurium Jemanii, Anthurium corong, serta Anthurium Hookeri. Dengan harga yang bervariasi, namun yang termahal saat ini adalah jenis Jemanii yang mencapai harga puluhan juta karena tergantung tongkol yang dimilikinya. (Minggu, 30-September-2007)

Tidak ada komentar: