02 Januari 2008

TANAMAN SEHARGA MILIARAN RUPIAH AMBLAS; Desa Sentra Jenmanii Terkubur

Kedaulatan Rakyat - 28/12/2007) BENCANA tanah longsor di Dusun Mogol, Desa Ledoksari, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar Rabu dinihari lalu ternyata tidak hanya mengubur 37 warga saja. Harta benda seperti sepeda motor serta mobil milik warga juga ikut tertimbun longsoran tanah. Bahkan, puluhan bunga Jenmanii bernilai miliaran rupiah yang dipelihara warga juga habis tertimbun di dalamnya.
Di wilayah Karanganyar, Dusun Mogol memang dikenal sebagai salah satu sentra penjualan tanaman hias. Tidak heran jika setiap rumah di dusun yang ada di Lereng Lawu ini pasti dijumpai berbagai macam tanaman hias. Bukan hanya dipelihara untuk klangenan saja, tetapi jadi bisnis baru.


Maka tidak sedikit warga setempat yang meraup keuntungan banyak. Menurut Sofyan (30) salah satu warga setempat yang juga kehilangan kerabatnya tertimbun tanah longsor, bisnis tanaman hias di Dusun Mogol memang sedang marak-maraknya belakangan ini. Dari 12 rumah yang tertimbun longsor, setidaknya terdapat tiga juragan besar tanaman hias masing-masing milik Giyono, Wardi dan Agus.


Di rumah ketiga juragan kembang yang ikut tertimbun longsor itu, jelasnya, tidak terhitung berapa banyak tanaman mahal yang dipelihara. Tidak hanya itu, beberapa rumah lain yang ikut tertimbun longsor juga punya tanaman hias. ”Tanaman yang paling banyak dipelihara adalah jenis anthurium jenmanii,” jelasnya.


”Bisa dikatakan di Mogol ini menjadi salah satu sentra anthurium di Karanganyar. Sudah banyak orang keluar masuk dusun ini untuk mencari anthurium,” ujar Bupati Karanganyar, Hj Rina Iriani.


Rina juga mengaku mendapat laporan bahwa salah satu warga setempat, sehari sebelum kejadian sempat akan bertransaksi jenmanii senilai Rp 500 juta. Tapi karena harganya dianggap terlalu rendah, akhirnya transaksi batal. ”Nggak tahunya malah ikut tertimbun longsor, gimana lagi namanya juga bencana. Kata warga jenmanii itu bertongkol tiga atau lima jadi mahal,” tambah Rina.


Saat longsor, beberapa warga sedang pergi keluar kota untuk melakukan transaksi bunga, sehingga terhindar dari musibah tersebut. Sepengetahuan Sofyan, sehari sebelum longsor terjadi, bunga jenmanii milik salah satu warga malah ada yang ditawar sebesar Rp 500 juta. Bunga jenmanii bertongkol lima itu akhirnya tidak diberikan oleh pemilik karena harganya dirasa terlalu rendah. ”Pokoknya jenmanii di rumah Giyono dan Wardi memang sudah besar-besar dan ditaksir mahal,” ujarnya.


Tapi, tidak sampai terjadi transaksi, bunga mahal itu malah ikut terkubur longsoran tanah. Tidak terhitung berapa bunga mahal yang ikut terkubur di dalamnya.


Terkuburnya tanaman mahal bernilai miliaran rupiah ini juga diakui Bupati Karanganyar Hj Rina Iriani. Ditemui di sela memimpin proses evakuasi korban, Rina mengatakan bahwa wilayah Tawangmangu dan daerah sekitar selama ini memang dijadikan program pemerintah sebagai pusatnya anthurium. Termasuk di Dusun Mogol ini, warganya sudah menjadikan bisnis tanaman hias sebagai pemasukan untuk meningkatkan perekonomian.


Menurut Rina, warga Mogol selama ini sudah terbiasa melakukan transaksi tanaman hias keluar kota. Bahkan, ada beberapa kepala keluarga yang selamat terhindar dari bencana longsor karena saat kejadian sedang berada di luar kota melakukan transaksi.
(Said Masykuri)-z
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=147162&actmenu=35

Tidak ada komentar: