10 Februari 2008

Anomali Pasar Anthurium Indonesia


Sunday 13 January 2008 Tampaknya kali ini anthuriumanthurium ini dicatatkan.

Dimulai dari anomali pertama mencuatnya tren anthurium yang tidak disangka-sangka, bahkan oleh pemain tanaman hias di Thailand dan seluruh dunia. Mengingat anthurium bukan tanaman hias yang lumrah dibudidayakan. Di luaran sana pemeliharaan anthurium hanya sebatas di kalangan penghobi kolektor saja atau di Botanical Garden.

Anomali kedua, ketika diprediksi tren ini hanya tren lokal berkisaran di seputaran Karanganyar saja. Ternyata muncul "tsunami di Pasar Tanaman Hias" dengan booming indukan gelombang cinta dan bibitan. Hal ini membuat gelombang cinta sempat mencatatkan rekor "Pendatang Baru Tersukses". Hal ini seharusnya tercatat di MURI, seandainya Bapak Jaya Suprana cepat tanggap.

Sebagian besar pelaku bisnis tanaman hias dan masyarakat umum, yang tidak bersentuhan langsung dengan perdagangan anthurium saat itu, banyak yang mencibir. Kalangan yang pesimis tadi menduga kalau bisnis anthurium akan anjlok seperti fenomena louhan.

Bahkan tidak sedikit yang mengeluarkan teori ada permainan pemodal besar, bahkan isu pencucian uang, dan berbagai isu miring lainnya. Tidak sedikit yang bertanya-tanya khasiat si anthurium ini, sehingga ramai dicari dan harganya setinggi langit. Ada yang mengatakan mungkin ada khasiatnya untuk kesehatan, panjang umur, penolak bala, sampai untuk obat cepat naik pangkat.

Terbukti semuanya hanya omong kosong tanpa fakta. Dunia Flora.com membuktikan bahwa itu murni dari permintaan yang memang sangat besar dalam waktu singkat dan stok yang tidak siap serta jumlahnya terbatas. Di samping itu kejelian sebagian besar pemain anthurium yang tekun menyimak analisis yang dilakukan di milis oleh seorang kontributor, bahwa faktor Thailand yang tidak mampu mensupport kebutuhan ini sama sekali, karena tidak terprediksi sama sekali. Hal inilah yang tidak disadari banyak orang, baik kalangan pebisnis dan penghobi tanaman hias, bahkan orang awam sekalipun. Anthurium naik karena opportunity ( hokki pendatang baru)dan kemampuan menganalisa data statistik.

Umumnya permainan pemodal besar hanya terbatas untuk tanaman yang sudah dikembangbiakkan di Thailand. Tanaman hias tadi di sana harganya juga tidak mahal, sehingga bisa digoreng begitu saja. Berbeda dengan anthurium yang harganya sudah terlanjur mahal, butuh keberanian dan pertaruhan investasi yang tidak sedikit untuk menggoreng pasar. Di samping tren yang baru seumur jagung. Sehingga merugikan kalau bertindak spekulatif. Tren tanaman hias di Indonesia umumnya berumur dengan kisaran 3 -4 tahun, untuk tanaman yang memiliki urat ngetop bagai artis (baca artikel Syarat Tanaman Hias Jadi Artis )

Support Thailand mulai terlihat ketika kebutuhan pasar akan gelombang cinta dan jenmani yang tidak bisa di-supply dengan baik. Kekosongan ini dicermati oleh pebisnis besar yang dipenuhi dengan mendatangkan anthurium hookeri merah, keris, garuda, bintang kejora dan corong dari Thailand, serta black silvit dari beberapa negara lain.Terbukti pasar beranomali dengan mengapresiasi produk substitusi ini dengan baik. Biasanya pasar akan bereaksi negatif dengan beralih ke pilihan lain.

Terbukti juga sampai sekarang ketika harga bibitan gelombang cinta turun, gelombang cinta tetap laris manis karena harganya terjangkau. Semanis namanya yang terus diburu orang bagai gelombang yang tak pernah surut. Meskipun sekarang harganya turun, balik ke harga normal, gelcin tetap dicari. Pembeli yang dulu berani berspekulasi membeli mahal, tetap tidak rugi. Karena pohon yang dulu dibeli mahal, sekarang ukurannya semakin besar, dan harganya juga ikut harga pohon remaja. Sehingga tetap selisih margin tipis dari pembeliannya, meskipun keuntungan tidak sebesar dulu. Itu sebabnya belum ada yang bangkrut karena anthurium.

Anomali keempat ketika pasar berkembang, banyak rekan-rekan pebisnis anthurium yang tetap ketar-ketir bahwa esok lusa harga akan jatuh. Secara mekanisme pasar untuk produk baru yang baru seumur jagung dan pasar baru berkembang. Produknya masih diminati dan dicari di pasar, selama demand belum terpenuhi maka harga tidak akan pernah turun. Apalagi belakangan ini banyak orang yang tertarik untuk memeliharanya (terkena pesona anthurium). Jadi pasar ke depan akan semakin baik.

Tetapi tetap saja pemain anthurium terkena tekanan batin setiap hari. Tampaknya baru kali ini pemain tanaman hias dibuat ketar-ketir terus menerus. Meskipun anthuriumnya terjual, mereka tidak akan bisa beli lagi, karena harganya berfluktuasi, naik terus tiap jam. Yang ngerasa untung karena sudah dapet margin, menyesal karena harga malah naik, dan ngerasa marginnya terlalu tipis. Bagi yang belum sempat jual takut rugi jika harga turun-semua dibuat sport jantung oleh objek jualannya. Anomali keempat anthurium, tampaknya untuk membuat pebisnis anthurium tidak tenang, baik yang lancar jual atau yang tidak pernah jual.

Mungkin esok lusa anomali ini akan bertambah, karena tampaknya kita masih lama untuk mendengar berbagai cerita seputaran anthurium.
http://www.harian-global.com/news.php?item.33230.3
mencatatkan diri sebagai yang teraneh dalam pergerakan pasar tanaman hias di Indonesia. Berkali-kali anomali perilaku tren

Tidak ada komentar: